Sesaat, sebelum terangnya sang bulan
Kulihat senyummu di seberang jalan
Di kedai kopi, tempat bertemu pertama kali
Senyuman tipis namun sangat manis
Kuingat semua itu terjadi di hari kamis
Sejak pertemuan kita waktu itu
Waktu ke waktu jadikan kita berpadu
Senyummu yang mendamaikan jiwaku
Indah terbawa kedalam mimpiku
Membuatku candu dengan senyummu
Tapi, saat itu, hilang senyummu
Senyuman tipis namun sangat manis
Yang ada hanya senyum palsumu
Aku tau kalau kau dalam krisis
Bukan ekonomimu, tapi hatimu
Beribu tanya kulontarkan padamu
Kau hanya membungkam membisu
Tak mengindahkan pertanyaanku
Seolah kau mencoba meninggalkanku
Tanpa terlebih dahulu memberitahuku
Seduh, sedih menguasai hati
Mengetahui kau bilang akan pergi
Karena perjodohanmu sudah pasti
Dan tidak ada yang bisa kuperbuat lagi
Hanya bisa meratapi takdir yang telah terjadi
Ini mungkin akhir dari cerita
Cerita tentang senyummu
Yang hilang entah kemana
Yang tidak bisa kubawa pulang kerumah
Yang hanya bisa dikenang saja
2020
Muhammad Rafi Aslam
0 Response to "Senyum yang hilang - Puisi"
Posting Komentar