Perbedaan Teks Deskripsi, Teks Eksposisi, Teks Eksplanasi
Tahukah kamu bahwa teks deskripsi, teks eksposisi, teks eksplanasi merupakan teks yang memiliki beberapa kesamaan. Kebanyakan orang-orang bingung membedakan ketiga jenis teks tersebut karena memiliki beberapa kesamaan yang cukup banyak. Namun, kamu tidak usah khawatir karena kali ini saya akan memberikan perbedaan antara Teks Deskripsi, Teks Eksposisi, Teks Eksplanasi. Simak penjelasan berikut
Untuk mengetahui secara jelas perbedaan antara Teks Deskripsi, Teks Eksposisi, Teks Eksplanasi coba perhatikan contoh teks berikut!
Perbedaan Teks Deskripsi, Teks Eksposisi, Dan Teks Eksplanasi : Bagian 1
TEKS
DESKRIPSI
Keindahan
Gunung Bromo
Gunung Bromo adalah salah satu tempat
wisata yang paling menakjubkan di Indonesia. Terletak di Jawa Timur, gunung ini
menawarkan pemandangan alam yang spektakuler dan memikat hati siapa pun yang
mengunjunginya.
Pertama-tama, keindahan Gunung Bromo
terletak pada lanskapnya yang mempesona. Dikelilingi oleh padang pasir yang
luas, gunung ini menonjol dengan puncaknya yang aktif dan mengepulkan asap
putih. Suara gemuruh dari letusan gunung tersebut menambah nuansa mistis yang
mampu memikat mata dan hati pengunjungnya.
Selain itu, Gunung Bromo juga menawarkan
pemandangan matahari terbit yang luar biasa. Banyak wisatawan yang berdatangan
ke sini pada pagi hari untuk menyaksikan keajaiban alam ini. Saat matahari
mulai muncul di ufuk timur, langit berubah menjadi kemerahan dan cahaya
matahari yang terpancar memantulkan warna-warna yang indah di sekitar gunung.
Pemandangan ini sungguh memukau dan tidak terlupakan.
Tak hanya itu, Gunung Bromo juga
memiliki panorama yang menakjubkan dari atas kawahnya. Pengunjung dapat menaiki
tangga menuju puncak gunung untuk melihat keindahan kawah yang terbentuk akibat
letusan gunung. Pemandangan ini sungguh menakjubkan dan memberikan pengalaman
yang tak terlupakan.
Tidak hanya keindahannya yang menawan,
Gunung Bromo juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kaya. Di sekitar
gunung terdapat suku Tengger yang memiliki tradisi dan kepercayaan yang unik.
Wisatawan dapat mengenal lebih jauh tentang kebudayaan mereka dan bahkan
berpartisipasi dalam upacara adat Tengger yang diadakan secara rutin.
Jadi, jika Anda mencari destinasi wisata
alam yang menakjubkan, Gunung Bromo adalah pilihan yang tepat. Keindahannya
yang memukau, pemandangan matahari terbit yang luar biasa, panorama kawah yang
menakjubkan, serta nilai sejarah dan budaya yang kaya membuat Gunung Bromo
menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan. Segera rencanakan perjalanan Anda
ke Gunung Bromo dan nikmati keindahannya yang tak terlupakan!
TEKS
EKSPOSISI
Gunung
Meletus
Gunung meletus
merupakan fenomena pembentukan ice volcanoes dan mud volcanoes. Istilah lain
yang merujuk bencana tersebut adalah aliran fluida panas dari kedalaman menuju
permukaan bumi.
Gunung meletus terdiri dari beberapa tipe diantaranya stratovolcano, perisai,
kaldera, dan cinder cone. Luapan letusan gunung berisi batuan kecil dan tipenya
cenderung berubah-ubah sesuai kondisi alam.
Cinder cone
diartikan sebagai pecahan batuan kecil dan abu yang keluar dari letusan gunung.
Sementara kaldera terbentuk dari adanya ledakan atas gunung yang kemudian
terlempar ke permukaan.
Kaldera memungkinkan terbentuknya cekungan pada suatu gunung setelah meletus.
Dalam hal ini sebagai contohnya adalah Gunung Bromo yang memiliki cekungan
akibat letusan kaldera di dalamnya.
Kaldera gunung
meletus terdiri dari runtuhan, letusan, erosi hingga resurgent. Sementara
retakan atau patahan pada tubuh gunung berapi memanjang sampai puluhan
kilometer dari lokasi awal letusan.
Pada akhirnya
gunung meletus terjadi karena beberapa faktor yang harus diatasi dengan
persiapan matang. Peristiwa tersebut dapat terjadi setiap saat di Indonesia
sebab ada banyak gunung aktif.
TEKS EKSPLANASI
Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan
salah satu fenomena alam yang terjadi karena adanya endapan magma yang ada di
bagian perut bumi. Gas di dalam perut bumi tersebut disemburkan dengan kekuatan
yang sangat besar. Letusan gunung berapi menjadi salah satu bencana alam yang
luar biasa dan amat besar.
Karena gunung berapi tercipta dengan letusan yang amat hebat. Ada banyak sekali
gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Adapun beberapa gunung berapi
tersebut, seperti Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Gunung Tambora, Gunung Toba,
Gunung Kerinci, dan masih banyak lagi gunung berapi yang lainnya.
Dikarenakan adanya hubungan dengan batas lempeng bumi secara langsung, maka
sebagian aktivitas gunung berapi berkaitan erat dengan zona kegempaan yang
terbilang aktif. Di antara tanda yang dapat dikenali sebelum sebuah gunung
berapi meletus adalah adanya aktivitas misalnya perubahan suhu dan tekanan yang
cukup tinggi di batas lempeng bumi tersebut.
Hal tersebut menyebabkan ada berbagai material berupa batuan di sekitar gunung
merapi yang meleleh. Secara umum, batuan yang meleleh tersebut dikenal dengan
magma atau cairan pijar. Material yang terdapat di sekitarnya akan di instruksi
oleh magma tersebut melalui rekahan yang mendekati bagian permukaan bumi.
Cairan pijar atau magma tersebut terbentuk di dalam bagian perut bumi lantaran
di dalam suhunya sangat panas. Lalu, dengan adanya material-material tersebut,
maka akhirnya gas akan dikirimkan sehingga menjadi tercampur dengan magma.
Pembentukan magma ada pada kedalaman sekitar 60 sampai dengan 120 km di bawah
permukaan bumi. Kemudian di sekitar kawah ada sebuah magma yang memiliki
kandungan gas. Letak magma tersebut ada pada bawah tekanan batu-batuan.
Akibat dari tekanan itulah gunung meletus terjadi dan mengeluarkan magma.
Kemudian, magma yang dikeluarkan oleh gunung meletus mengalir dan keluar dari
bagian perut gunung menuju ke permukaan bumi. Magma dan gas tersebut meledak di
dalam waktu yang bersamaan.
Kemudian menimbulkan lubang yang disebut dengan lubang utama. Dari lubang
tersebut, umumnya terdapat banyak material vulkanik yang dimunculkan. Dan saat
semburannya selesai, maka area puncak gunung berapi akan nampak layaknya
mangkuk yang merupakan kawah. Sementara lubang utamanya ada di bagian dasar
kawah tersebut.
Letusan gunung berapi sendiri menyebabkan dampak positif serta negatif
sekaligus untuk masyarakat dan kehidupan di bumi. Dampak positif dari letusan
tersebut adalah menjadikan tanah pertanian semakin subur. Di samping itu,
material yang dihasilkan dari perut bumi bisa dijadikan sebagai mata
pencaharian masyarakat setempat.
Biasanya itu akan dipakai untuk sumber daya air dan juga wisata alam energi
panas bumi. Sementara, dampak negatif dari letusan gunung berapi tersebut dapat
memberikan efek langsung ataupun tidak langsung bagi masyarakat sekitar. Efek
langsung yang dimaksud adalah marabahaya dan juga ancaman bagi makhluk hidup.
Hal itu dikarenakan gunung meletus dapat mengeluarkan zat beracun, jatuhan
piroklastik dan juga awan panas. Sementara efek atau dampak tidak langsung
ditimbulkannya adalah hujan lahar, area perkebunan menjadi rusak, dan
menimbulkan beberapa jenis penyakit, seperti saluran pernapasan dan lain
sebagainya.
Oleh karena itu, sampai hari ini di antaranya bencana yang cukup mengerikan
bagi masyarakat adalah gunung meletus. Kehebatan dari letusan gunung berapi
juga dapat memecah pulau dan juga menciptakan danau.
Perbedaan Teks Deskripsi, Teks Eksposisi, Dan Teks Eksplanasi : Bagian 2
TEKS
DESKRIPSI
Rumah
Tongkonan
Tongkonan adalah warisan rumah
adat Sulawesi Selatan. Tongkonan berasal dari kata tongkon yang bermakna
menduduki atau tempat duduk. Rumah adat ini dikatakan sebagai tempat duduk
karena dahulu rumah tongkonan menjadi tempat bangsawan Toraja berkumpul untuk
berdiskusi.
Rumah ini berfungsi sebagai pusat
pemerintahan, kekuasaan adat, sekaligus perkembangan kehidupan sosial budaya
masyarakat Toraja. Atap Rumah Tongkonan melengkung menyerupai perahu atau
tanduk kerbau. Atapnya tersusun dari bambu. Di bagian depan terdapat deretan
dekorasi sejumlah tanduk kerbau yang ditancapkan. Atapnya ditutupi dengan ijuk
hitam. Bagian bawah rumah biasanya digunakan sebagai kandang kerbau. Bagian
dalam rumah dijadikan tempat tidur dan dapur. Ukiran di sekujur bagian rumah
menambah cantik bangunan ini. Ukiran ini bermotif garis-garis lengkung yang
harmonis.
Perbedaan jumlah ruangan suatu
Tongkonan mengandung makna sosial dan ekonomi. Semakin banyak ruangannya,
semakin tinggi kedudukan Tongkonan tersebut. Posisi atau letak tangga dan pintu
disesuaikan dengan konsep kepercayaan masyarakat Toraja. Selain itu, pola hias
yang ada pada tongkonan juga mengandung makna sosial, ekonomi, dan religius
magis terutama yang berhubungan dengan realitas kehidupan masyarakat Toraja.
Sungguh kaya warisan budaya
Indonesia. Kita bangga memiliki warisan budaya dengan nilai artistik yang
tinggi dan unik. Rumah adat Tongkonan adalah warisan budaya yang perlu kita
jaga.
TEKS EKSPOSISI
Wayang Golek
Kehadiran
wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek
merupakan perkembangan dari wayang kulit. Namun demikian, Salmun (1986)
menyebutkan bahwa pada tahun 1583 Masehi Sunan Kudus membuat wayang dari kayu
yang kemudian disebut wayang golek yang dapat dipentaskan pada siang hari.
Kelahiran
wayang golek diprakarsai oleh Dalem Karang Anyar (Wiranata Koesoemah III) pada
masa akhir jabatannya. Waktu itu Dalem memerintahkan Ki Darman (penyungging
wayang kulit asal Tegal) yang tinggal di Cibiru, Ujung Berung, untuk membuat
wayang dari kayu. Bentuk wayang yang dibuatnya semula berbentuk gepeng dan
berpola pada wayang kulit. Namun, pada perkembangan selanjutnya, atas anjuran
Dalem, Ki Darman membuat wayang golek yang membulat tidak jauh berbeda dengan
wayang golek sekarang.
Ada tiga
jenis wayang golek, yaitu: wayang golek cepak, wayang golek purwa, dan wayang
golek modern. Wayang golek papak (cepak) terkenal di Cirebon dengan ceritera
babad dan legenda serta menggunakan bahasa Cirebon. Wayang golek purwa adalah
wayang golek khusus membawakan cerita Mahabharata dan Ramayana dengan pengantar
bahasa Sunda sebagai. Sedangkan, wayang golek modern seperti wayang purwa
(ceritanya tentang Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam pementasannya
menggunakan listrik untuk membuat trik-trik).
Wayang
golek sebagai suatu kesenian tidak hanya mengandung nilai estetika semata,
tetapi meliputi keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat
pendukungnya. Nilai-nilai itu disosialisasikan oleh para seniman dan seniwati
pedalangan yang mengemban kode etik pedalangan antara lain : Mendidik
masyarakat, Juru penerang, mengukuhi jiwa gotong-royong, menjaga kepribadian
sendiri dan bangsa, dan tunduk, taat,
serta menghormati hukum Republik Indonesia.
TEKS EKSPLANASI
Tari Kecak
Tari
kecak merupakan seni tari tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini
dibawakan oleh puluhan penari laki-laki atau lebih dengan cara duduk melingkar
sambil menyerukan "cak cak cak" dengan irama tertentu serta
mengangkat kedua lengan.
Tari
kecak ditampilkan oleh puluhan penari pria yang bertelanjang dada dan
mengenakan kain bermotif kotak-kotak khas Bali dari pinggang sampai ke lutut.
Penjelasan
Sebab Akibat
Tari
kecak pertama kali diciptakan oleh Wayan Limbak, seorang penari asal Bali, dan
Walter Spies, seorang pelukis asal Jerman. Kedua tokoh tersebut menciptakan
Tarian kecak pada 1930-an.
Tarian
tradisional Bali ini diciptakan berdasarkan ritual Sanghyang serta beberapa
bagian dari cerita Ramayana. Tari kecak juga dikenal dengan nama Rangrang
Sanghyang.
Ritual
Sanghyang adalah pertunjukan tarian di mana penarinya dalam keadaan tidak sadar
atau kesurupan. Pada kondisi ini, mereka berkomunikasi dengan ruh para leluhur
kemudian menyampaikan harapan-harapannya.
Pertunjukan
tari kecak membawakan cerita yang diambil dari kisah Ramayana. Seruan "cak
cak cak" yang dilantunkan oleh penari-penari pria sambil mengangkat kedua
tangan adalah gambaran satu di antara peristiwa dalam kisah Ramayana.
Peristiwa
di mana barisan kera memberikan bantuan kepada Rama untuk melawan Rahwana. Di
pertunjukan tari kecak, penonton disuguhi nuansa sakral sekaligus mistis
melalui pernak-pernik seperti bunga kamboja, gemerincing gelang, topeng, hingga
bara api.
Tari
kecak diciptakan sebagai seni yang mengandung ritual dan bernilai spiritual.
Keindahan gerakan yang berpadu dengan seruan berirama oleh para penarinya
membuat pertunjukan ini menjadi satu di antara daya tarik utama wisata budaya
Bali.
Kesimpulan
Nah, dari beberapa contoh teks tersebut, bisa kita simpulkan bahwa Teks Deskripsi, Teks Eksposisi, Teks Eksplanasi memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan yang masih bisa terihat jelas, lebih lanjutnya bisa kamu lihat pada tabel berikut!
Unsur Teks |
Teks Deskripsi |
Teks Eksposisi |
Teks Eksplanasi |
1.
Isi
teks |
berisi
penggambaran suatu objek, baik makhluk hidup, benda, tempat, atau peristiwa
secara terperinci |
informasi
secara objektif, jelas, dan padat |
penjelasan
mengenai suatu fenomena alam atau peristiwa sosial |
2.
Cara
penyampaian |
Menggambarkan/melukiskan
objek dengan rinci |
Menjelaskan
objek |
Menceritakan
objek |
3.
Ciri
umum |
·
menggambarkan
secara konkret ·
Penjelasan
secara mendetail dan melibatkan panca indera ·
Berusaha
membuat pembaca dan pendengar merasakan adegan atau peristiwa di dalam teks |
·
singkat,
jelas, padat, dan lugas berbahasa sesuai ejaan (baku). ·
bahasa
yang meyakinkan dan menarik agar pembaca tertarik dengan pendapatnya. ·
Bersifat
informatif, objektif, logis. |
·
Bersifat
ilmiah ·
Bersifat
informatif faktual. ·
Adanya
urutan penyampaian (sequence makers) |
4.
Fakta/opini |
Ada
jenis deskripsi yang berdasarkan fakta dan berdasarkan opini penulis |
Berdasarkan
fakta yang disertai argumentasi dari penulis |
Berdasarkan
fakta |
5.
Struktur
teks |
1.
identifikasi,
2.
deskripsi
bagian, 3.
simpulan/kesan. |
1.
tesis, 2.
argumen,
3.
penegasan
ulang. |
1.
pernyataan
umum, 2.
urutan
sebab akibat, 3.
dan
interpretasi penulis. 4.
|
0 Response to "Perbedaan Teks Deskripsi, Teks Eksposisi, Teks Eksplanasi"
Posting Komentar